Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tarian Tradisional Cina atau secara singkat
Tarian Cina (
Hanzi sederhana:
中国传统舞蹈): adalah kumpulan
tarian dari negeri
Cina yang awalnya adalah ritual pemujaan dan penghormatan
Dewa Mitologi Cina seperti tercatat pada
Sejarah Musim Semi dan Gugur oleh Tuan Lu oleh
Lu Buwei [1]. Tujuan keagamaan itu kemudian berkembang menjadi bentuk hiburan dalam bentuk sekelompok wanita yang menghibur tamu pada acara jamuan kenegaraan dan akhirnya menjadi bentuknya yang sekarang.
[2]
Cina adalah negara dengan banyak ragam
budaya yang memiliki 56
suku.
[3] Setiap
suku memiliki kebudayaan dan tarian masing-masing.
[3]Tarian Tradisional Cina menggabungkan semua elemen dari tarian masing-masing etnik,
Opera Cina,
Kungfu dan opera rakyat.
[3] Hasilnya adalah apa yang kita sekarang kenal dengan Tarian Tradisional Cina yang sudah melewati pengembangan dan peremajaan lebih dari ratusan tahun.
[3]
[sunting] Sejarah perkembangan
Karena tarian tradisional Cina adalah bagian dari kebudayaan, ia berkembang seiring dengan perkembangan budaya dari zaman ke zaman. Berikut adalah perkembangan Tarian Tradisional Cina dari zaman ke zaman:
Catatan tentang
Tarian di Cina telah ada sejak
Dinasti Zhou yang mencatat
festival tarian di
Shi Jing.
[2]Menurut
Mitologi Cina tiga Maharaja dari
Tiga Maharaja dan Lima Kaisar memberi manusia pengajaran.
[2] Dewa Fúxī memberikan manusia jala untuk menangkap
ikan dan Tarian
harpoon,
Dewa Shénnóng mengajarkan pertanian dan
tarian Memacul, yang terakhir
Huángdì dihormati dengan Tarian Pintu Awan.
[2]Catatan kuno juga mencatat bahwa ada juga tarian berburu dan tarian
Konstelasi untuk kesuburan dan panen.
[2]
Pada awalnya
tarian dipraktekkan untuk kesehatan dan keharmonisan jiwa.
[4] Seiring berjalannya waktu tarian mulai terjadi penggabungan tarian, lagu dan cerita. Ini adalah cikal bakal dari teater
Cina.
[2] Selain itu tarian pun menjadi bagian dari upacara militer dan ritual keagamaan.
[2]
Pada
Dinasti Han ini tarian banyak berpusat pada gerakan memacul dalam pertanian, memotong rumput atau memanah burung.
[2] Selain itu tarian dinasti ini banyak memakai peralatan sehari-hari seperti sapu tangan, sumpit, atau payung.
[2]Ini menambah kesulitan tari karena penari diharuskan menyeimbangkan gerakan tarian dan alat-alat kebutuhan sehari-hari yang digunakan.
[2]Ciri khas tarian dinasti ini adalah gerakan jongkok yang masih banyak dipraktekkan pada banyak tarian sampai hari ini.
[3]
Konfusius, seorang filsuf di
dinasti Han Timur mengajarkan bahwa manusia harus menggunakan lengan panjang untuk menutupi tangan.
[2] Ajaran itulah yang akhirnya diterapkan dalam beberapa tarian.
[2]Seperti Tarian
Ta Ge dari dinasti Tang atau Zhumu Langma yang ciri khas pakaiannya adalah menggunakan lengan pakaian panjang menjuntai sampai lutut.
[5][6] Pada tarian Zhumu Lama yang mengagumi gunung
Everest dan dataran tinggi
Cina, mempunyai gerakan-gerakan menjulur dan mengibas lengan pakaian sesuai irama.
[6]
[sunting] Dinasti Tang
Pada
Dinasti Tang terjadi pertukaran
kebudayaan besar-besaran.
[2] Hal ini menyebabkan masuknya
musik dan gerakan tari dari negara lain.
[1]Ratusan orang menghadiri sekolah
tari untuk memenuhi kebutuhan penari-penari handal.
[2] Kebudayaan ini kemudian dibawa ke
Jepang dan
Korea lewat pertukaran budaya.
[2] Saat ini pula masuk
agama Buddha yang secara langsung memengaruhi perkembangan tarian zaman itu.
[1]Pengaruh itu terlihat di fresko
Dunhuang yang menggambarkan
dewi-
dewi yang terbang sambil menebar bunga.
[1][7] Fresko-fresko itu menginspirasikan terbentuknya jenis
Tari Dunhuang, terutama tari Dunhuang Meng yang menggambarkan tentang kemurnian, kerendahan hati, dan kepercayaan si pembuat fresko kepada
dewa dan
Buddha yang menyebabkan ia bermimpi akan kemegahan
dewa dan
Buddha.
[1][7]
Wu Daozi, seorang pelukis pada zaman pemerintahan
Kaisar Xuanzong dari dinasti
Tang melukis sebuah lukisan yang diberi judul
Fei Tian (dalam
bahasa Indonesia berarti Dewi Terbang) menjadi inspirasi dari karya tarian bernama sama.
[1] Gerakan dan lekukan
tubuh wanita [3] serta lengan pakaian yang panjang merupakan ciri khas
tarian dinasti Tang.
[2]
Setelah dinasti Tang, tarian mulai mengalami kemunduran. .
[2]Hal ini disebabkan oleh mulai maraknya
tradisi mengkikat kaki, sebuah kebiasaan mengikat kaki
wanita sebagai simbol kecantikan .
[2]Hal ini menyulitkan penari untuk bergerak.
[2]
Memasuki detik-detik menjelang terbentuknya
Republik Rakyat Cina, tarian mengalami perubahan drastis.
[8] Pengembangan dilakukan oleh beberapa pioner tarian seperti Dai Ailian, Wu Xiaobang dan Jia Zuoguo yang rela menjelajahi
Cina.
[8]Mereka mempelajari tarian
suku dan mengubahnya menjadi tarian baru yang lebih menarik.
[8]
Salah satu tarian terkenal zaman ini adalah
Yangge.
[8]Biarpun berasal dari dinasti
Song, pada tahun 1940-an tarian ini dipakai
Partai Komunis Cina untuk membangkitkan semangat rakyat.
[8]
Dengan 56 suku minoritas dan besarnya luas wilayah
Cina menyebabkan banyaknya macam tarian yang tersebar di seluruh negeri.
[3] Tiap daerah dan tiap suku memiliki ciri khas masing-masing yang menarik untuk diketahui.
[3]
Tarian di timur laut Cina berciri khas maskulin sedangkan pada daerah daratan tengah Cina tepatnya sekitar daerah
Shaanxi menggunakan pita merah yang enerjik dan drum.
[3] Lain halnya di daerah
selatan yang terkenal dengan tari Kipas.
[3]Di daerah
Yunnan tarian terkenal memiliki semangat dan kerap menghiasi festival-festival.
[3]
Suku-suku minoritas pun memiliki ciri khasnya masing-masing.
Suku Tibet memiliki sebuah tarian dimana para pria memakai pakaian dengan buntut lembu dan lonceng sedangkan para wanita menabuh genderang kulit lembu. Bunyi-bunyian harus seirama untuk menghasilkan kesempurnaan dalam tarian ini.
Pada suku
Mongolia, penari, menari dengan maskulin dengan menggerak-gerakan pundak dan lengan dengan gagah.
[3] Suku mongol kerap menggunakan kegagahan kuda sebagai dasar gerakan.
[3]Pada suku lain yaitu Ughyur, penari menggerak-gerakan mata, tangan dan leher dengan elegan, mirip seperti penari-penari
India.
[3] Pada pakaiannya, kerap ditemukan banyaknya bulu-bulu sebagai hiasan.
[3]
Sedangkan pada
suku Korea, mereka menggunakan kipas dan genderang.
[3] Selain genderang, penari pun menggunakan kipas yang tertutup atau sumpit yang dihentak-hentakkan pada paha sesuai hentakan irama.
[3]Mimik wajah dan tempo serta hentakan gerakan penari akan mengikuti irama musik pengiring.
[3] Irama cepat dan riang diiringi dengan gerakan cepat dan lincah, sedangkan untuk musik yang sedih dan mendayu diiringi dengan gerakan lembut yang lambat.
[3] Teknik yang berbeda dan ciri khas dari
tari suku Korea ini adalah teknik pernafasannya yang mengikuti alunan hentakan musik pengiring.
[3]Republik Rakyat Cina yang berbatasan langsung dengan
Korea memiliki beberapa daerah di mana
kebudayaan Korea kental terasa.
[3]
Berbagai gerakan
wushu pun diinspirasikan oleh gerakan tari.
[2] Wushu adalah
seni bela diri modern yang berbentuk seperti tarian dan banyak gerakan akrobatik.
[2] Tidak seperti
Kungfu tradisional,
wushu selalu berkembang dengan memperkenalkan gerakan-gerakan baru.
[2] Wushu dahulu digunakan untuk kepentingan militer yaitu dengan gerakan dasar melindungi diri atau membantu bertarung dengan musuh dengan menggunakan tangan kosong atau
senjata.
[2]
Beberapa contoh tarian yaitu:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tarian_tradisional_Cina